Uraian Materi.
1. Pengertian Perdagangan Internasional.
Perdagangan internasional : proses tukar menukar yang berdasarkan atas kehendak sukarela dengan motif mencari keuntungan antara satu negara dengan negara lain melalui ekspor impor.
2. Manfaat Perdagangan Internasional.
a. Meningkatkan pendapatan negara berupa devisa umum dari hasil ekspor.
b. Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang belum diproduksi di dalam negeri.
c. Menggiatkan industri dalam negeri.
d. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
e. Menyerap tenaga kerja.
f. Efisiensi : setiap negara dapat mengefisienkan sumber daya ekonomi yang dimiliki dengan cara tidak harus memproduksi semua kebutuhannya sendiri, tetapi hanya memproduksi apa yang bisa diproduksi secara efisien saja.
g. Perbaikan mutu konsumsi.
h. Alih teknologi.
3. Faktor-faktor yang mendorong Perdagangan Internasional.
a. Terwujudnya suatu kemakmuran bagi masyarakat.
b. Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang tidak bias diproduksi sendiri atau adanya efisiensi.
c. Menyebarluaskan hasil produksi melalui ekspor.
d. Memperoleh dan mengembangkan penggunaan teknologi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.
e. Memperoleh manfaat yang ditumbuhkan oleh adanya spesialisasi.
4. Konsep keunggulan absolut dan keunggulan komparatif.
a. Konsep keunggulan absolut/ mutlak.
Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith. Suatu negara memili keunggulan absolut bila mengekspor barang tertentu ke negara lain dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari negara lain. Perhatikan tabel keunggulan mutlak berikut ini.
Tabel 1.1. Data teori keunggulan mutlak.
Negara | Kain sutera /meter/bulan | Pesawat TV /unit/bulan | Dasar tukar dalam negeri |
Jepang | 100 meter/orang 40 meter/orang | 25 unit/orang 80 unit/orang | 1 unit TV = 4 meter sutera 1 unit TV = 0,5 meter sutera |
Keterangan tabel.
Dasar tukar dalam negeri :
Indonesia :
unit TV =
m sutera atau 1 unit TV = 4 m sutera.


Jepang :
unit TV =
m sutera atau 1 unit TV = 0,5 m sutera.


Melihat hasil produksi di Indonesia per orang bisa memproduksi sutera lebih banyak dibandingkan dengan Jepang yaitu 100 m/orang di Indonesia dan 40 m/orang di Jepang maka di Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi kain sutera. Negara Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi pesawat TV yaitu 80 unit/orang di Jepang dan 20 unit/orang di Indonesia.
Kesimpulan :
Perdagangan antara Indonesia dengan Jepang akan saling menguntungkan jika Indonesia memproduksi kain sutera dan mengekspor kain sutera ke Jepang, serta mengimpor pesawat TV dari Jepang. Sementara Jepang lebih baik memproduksi pesawat TV dan mengekspor TV ke Indonesia serta mengimpor kain sutera dari Indonesia.
Perhitungan keuntungan masing-masing negara:
- Indonesia spesialisasi Sutra.
Tabel 1.2. Data dasar tukar sutra.
Negara | Kain sutra /meter/bulan | Pesawat TV /unit/bulan | Dasar tukar |
100/m/orang | 25/unit/orang | ![]() ![]() 1 m sutra = 0,25 unit TV | |
Jepang | 40/m/orang | 80/unit/orang | ![]() ![]() 1 m sutra = 2 unit TV |
Keuntungan Indonesia menjual sutra ke Jepang dihitung dengan cara :
DTLN (Jepang) : 1 m sutra = 2 unit TV
DTDN (Indoesia) : 1 m sutra = 0,25 unit TV


Keuntungan Indonesia :1 m sutra = 1,75 unit TV
- Jepang spesialisasi TV.
Tabel 1.3. Data Dasar Tukar TV.
Negara | Pesawat TV /unit/bulan | Kain sutra /meter/bulan | Dasar tukar |
25/unit/orang | 100/m/orang | ![]() ![]() 1 unit TV = 4 m sutra | |
Jepang | 80/unit/orang | 40/m/orang | ![]() ![]() 1 unit TV = 0,5 m sutra |
Keuntungan Jepang menjual TV ke Indonesia dihitung dengan cara :
DTLN (Indonesia ) : 1 unit TV = 4 m sutra
DTDN (Jepang) : 1 unit TV = 0,5 m sutra


Keuntungan Jepang : 1 unit TV = 3,5 m sutra
b.Konsep Keunggulan Komparatif.
Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo. Konsep keunggulan komparatif : suatu negara hanya akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah.
Tabel 1.4. Tabel Hasil Kerja Satu Orang Per Hari.
Negara | Produksi kain | Produksi anggur |
Inggris | 40 yard | 30 botol |
50 yard | 75 botol |
Dari tabel di atas ternyata Inggris tidak memiliki keunggulan mutlak baik produksi kain maupun anggur, tetapi menurut David Ricardo antara Inggris dan Portugal tetap bias melakukan perdagangan yang saling menguntungkan dengan membandingkan biaya relatif masing-masing produk. Berdasarkan perhitungan efisiensi biaya relatif terbukti bahwa :
- Inggris memiliki keunggulan komparatif pada produksi kain.
- Portugal memiliki keunggulan komparatif pada produksi anggur.
Analisa efisiensi:
- Di Inggris 1 yard kain = 0,75 anggur yang ternyata lebih murah dibandingkan dengan harga kain di Portugal yaitu 1 yard kain = 1,5 anggur.
- Di Portugal 1 botol anggur = 0,75 yard kain, yang ternyata lebih murah dibandingkan dengan harga anggur di Inggris yaitu 1 botol anggur = 1,33 yard kain.
Perhitungan Keuntungan.
Inggris spesialisasi produksi kain.
Tabel 1.5. Data Dasar Tukar Kain.
Negara | Produksi kain | Produksi anggur | Dasar tukar |
Inggris | 40 yard | 30 botol | ![]() ![]() atau 1 yard = 0,75 botol |
50 yard | 75 botol | ![]() ![]() atau 1 yard kain = 1,5 botol |
Keunggulan Inggris menjual kain ke Portugal :
DTLN ( Portugal) 1 yard kain = 1,5 botol anggur
DTDN ( Inggris ) 1 yard kain = 0,75 botol anggur


Keuntungan Inggris 1 yard kain = 0,75 botol anggur.
Portugal spesialisasi produk anggur.
Tabel 1.6. Data Dasar Tukar Anggur.
Negara | Produksi anggur | Produksi kain | Dasar tukar |
Inggris | 30 botol | 40 yard | ![]() ![]() atau 1 botol = 1,33 yard |
75 botol | 50 yard | ![]() ![]() atau 1 botol = 0,67 yard kain |
Keuntungan Portugal menjual kain ke Inggris :
DTLN ( Inggris ) : 1 botol anggur = 1,33 yard kain


Keuntungan Portugal 1 botol anggur = 0,66 yard kain.
5. Konsep tariff, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi,premi, diskriminasi harga dan dumping.
a. Konsep tariff
Tarif : pengenaan pajak atas barang-barang impor yang melewati daerah pabean.
Tujuan :
1. Melindungi industri dalam negeri terhadap barang impor yang sama /sejenis.
2. Memenuhi kebutuhan APBN / pendapatan negara ( negara sedang berkembang).
Umumnya tariff digunakan untuk proteksi dengan alasan :
1. Perlindungan terhadap upah dan standar hidup pekerja.
2. Memperbesar lowongan pekerjaan.
3. Perlindungan terhadap pasar dalam negeri.
4. Menahan uang agar tetap berada di dalam negeri.
5. Memajukan industri kecil.
6. Perbaikan dan stabilitas ekonomi.
7. Menyamakan biaya produksi.
8. Mencegah dumping.
Grafik 1.1. Grafik pengenaan Tarif.
![]() |
Keterangan grafik.
a. Perekonomian tertutup ( belum ada impor ).
Permintaan dalam negeri kurve D, penawaran dalam negeri kurve S, titik keseimbangan E.
b. Perekonomian terbuka sudah ada impor.
Konsumen bisa membeli barang yang sama dari sumber baru yaitu impor sehingga penawaran P1S1 ( untuk negara kecil penawaran impor : garis horisontal). Sekarang konsumen dalam negeri tidak hanya menghadapi penawaran GS tapi garis patah GAS1, dengan alas an ABES sudah tidak relevan bagi konsumen karena harga lebih mahal dari harga barang impor. Dalam ekonomi terbuka setelah impor : produksi dalam negeri OQ1, impor Q1Q4, konsumsi total OQ4, tingkat harga luar negeri OP1.
c. Pemerintah mengenakan tariff terhadap barang impor sebesar P1P2 perunit maka harga naik menjadi OP2, kurva penawaran yang relevan bagi konsumen : penawaran luar neger = P2S2 dan penawaran dalam negeri = GAB. Sekarang kurva penawaran yang dihadapi oleh konsumen dalam negeri setelah pemerintah mengenakan tariff = GABS2.
Kesimpulan setelah pemerintah mengenakan tariff :
1. Produksi dalam negeri meningkat sebanyak Q1Q2 dan total produksi dalan negeri OQ2.
2. Impor menurun sebanyak Q1Q2 dan Q3Q4 dan total impor Q2Q3.
3. Harga yang berlaku di dalam negeri naik sebanyak P1P2 sehingga menjadi OP2.
Dampak tariff :
1. Bagi produsen :
a. Melindungi produsen dalam negeri dalam bentuk lebih mahalnya harga barang impor di dalam negeri dari harga asli.
b. Produsen dalam negeri lebih bias bersaing dengan barang impor.
c. Produsen bias menjual barang lebih banyak jika dibandingkan dengan sebelum tarif.
d. Produsen bias menjual harga lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum ada tariff.
2. Bagi golongan konsumen :
a. Mengurangi konsumsi.
b. Konsumen membeli dengan harga yang lebih tinggi.
3. Bagi negara:
Penerimaan negara dari bea masuk sejumlah tarif perunit kali volume impor yaitu sebesar BCIF ( P1P2 X Q2Q3 ).
b. Kuota impor.
Adalah kebijakan pemerintah berupa penetapan jumlah maksimum yang boleh diimpor. Tujuan kuota impor memberikan proteksi kepada industri dalam negeri, menghemat devisa mengatasi deflasi dan pengangguran mempertahankan neraca pembayaran aktif, mneyehatkan neraca pembayaran yang defisit.
|
|
|

|


![]() |
Keterangan grafik.
a) Perekonomian terbuka/ bebas.
Produksi dalam negeri OQ1
Impor Q1Q4
Konsumsi total OQ4
Harga dalam negeri sama dengan harga impor OP1
b) Pemerintah mengenakan kuota maksimum Q2Q3 dan impor hanya dilakukan oleh perusahaan yang sudah diberi ijin khusus mengimpor obat-obatan.
Kesimpulan Kuota.
· Harga dalam negeri naik sebanyak P1P2 sehingga harga menjadi OP2 ( jumlah obat-obatan yang tersedia tidak sebanyak seperti pada saat perdagangan bebas ).
· Produksi dalam negeri naik sebanyak Q1Q2 sehingga menjadi OQ2.
· Konsumsi total turun sebanyak Q3Q4 sehingga menjadi OQ3 ( produksi dalam negeri plus kuota ).
Dampak Kuota.
Bagi produsen dalam negeri:
Memperoleh keuntungan lebih besar yaitu bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi dan lebih banyak dibandingkan dengan sebelum kuota( pasar bebas ).
Bagi konsumen:
Membayar lebih tinggi dang mengurangi konsumsi.
Bagi pengusaha pengimpor:
Memperoleh keuntungan sebesar BCGH ( perbedaan luar negeri dengan dalam negeri dikalikan dengan volume impor ) atau P1P2 X Q2Q3.
Kesimpulan :
Kuota menguntungkan pengusaha pengimpor tetapi kalau system tariff keuntungan tersebut akan diterima oleh negara.
c. Pelarangan impor ( proteksi mutlak atau ekonomi tertutup)
|
|

Penjelasan grafik:
S1 = seandainya impor mobil bebas masuk ke dalam negeri
· Produksi dalam negeri OQ1
· Impor Q1Q3
· Konsumsi total OQ3
· Harga OP1
Pelarangan impor:
Penawaran luar negeri P1S1 tidak relevan karena impor nol.
· Produksi dalam negeri OQ2 lebih besar disbanding jika ada impor.
· Konsumsi total OQ2 lebih kecil jika dibandingkan dengan saat ada impor.
· Tingkat harga naik menjadi OP2.
Dampak pelarangan impor:
Bagi produsen:
Produsen bisa menjual barang lebih banyak dengan harga jauh lebih tinggi jika dibandingkan saat ada impor.
Bagi konsumen:
1) Mengurangi konsumsi.
2) Membeli barang dengan harga lebih tinggi.
Kuota impor : jumlah maksimum yang bisa diimpor. Kebijakan ini tidak melarang impor dan juga tidak mengenakan tariff dengan tujuan harga di dalam negeri tidak meningkat dan tetap bisa melindungi industri dalan negeri.
d. Subsidi.
Pengertian : Pemberian kemudahan kepada produsen dalam negeri dalam bentuk uang dan pembelian bahan mentah, bahan bakar minyak yang murah.
Tujuan subsidi:
a) Menurunkan biaya produksdi per unit sehingga bisa bersaing dengan barang impor.
b) Menargetkan bahwa impor sesuatu barang tidak melebihi jumlah tertentu.
|
![]() |
Keterangan grafik:
a) Perdagangan bebas tanpa subsidi (S1).
· Produksi dalam negeri OQ1.
· Impor Q1Q3.
· Konsumsi OQ3.
· Harga dalam negeri = harga luar negeri yaitu OP1.
b) Pemerintah memberikan subsidi dan menetapkan impor dalam jumlah terbatas, menginginkan produksi dalam negeri meningkat.
· Kurva S bergeser ke S11
· Pemerintah memberi subsidi per unit sebesar BC.
· Produksi dalam negeri naik menjadi OQ2 ( bertambah sebanyak Q1Q2).
· Impor terbatas Q2Q3.
· Konsumsi masyarakat tetap OQ3.
· Harga tetap OP1.
· Subsidi total P1P2BC yang merupakan redistribusi pemerintah dari pajak ke produsen/ konsumen dalam negeri dengan harga yang murah.
e. Premi : suatu pemberian hadiah atau insentif kepada produsen dalam negeri karena telah berhasil mencapai mutu dan target tertentu.
f. Dumping : Politik/ kebijakan menjual barang ke luar negeri lebih murah dari pada menjual ke dalam negeri . Tujuan : menguasai pasar luar negeri dan mejual produk lama yang kurang laku.
Syarat dumping:
1) Permintaan dalam negeri terhadap produksi dalam negeri inelastic.
2) Konsumen dalam negeri tidak mungkin membeli produk dari dalam negeri di luar negeri.
Grafik dumping.
![]() |
Keterangan grafik:
1) Pasar dalam negeri:
· Permintaan dalam negeri (D)
· Penerimaan marjinal dalam negeri (MR)
· Jumlah barang yang dijual di dalam negeri 0Q1
· Harga barang dalam negeri 0P1
2) Pasar luar negeri:
· Permintaan luar negeri (D)
· Penerimaan marjinal luar negeri (MR)
· Jumlah barang yang dijual di luar negeri 0Q2
· Harga barang luar negeri 0P2
3) Keuntungan :
Syarat MR=MC, maka titik keseimbangan G dan H.
Daerah keuntungan dalam negri GIP1J.
Daerah keuntungan luar negeri IP2KH
6. Pengertian Perdagangan Internasional.
Perdagangan internasional : proses tukar menukar yang berdasarkan atas kehendak sukarela dengan motif mencari keuntungan antara satu negara dengan negara lain melalui ekspor impor.
7. Manfaat Perdagangan Internasional.
a. Meningkatkan pendapatan negara berupa devisa umum dari hasil ekspor.
b. Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang belum diproduksi di dalam negeri.
c. Menggiatkan industri dalam negeri.
d. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
e. Menyerap tenaga kerja.
f. Efisiensi : setiap negara dapat mengefisienkan sumber daya ekonomi yang dimiliki dengan cara tidak harus memproduksi semua kebutuhannya sendiri, tetapi hanya memproduksi apa yang bisa diproduksi secara efisien saja.
g. Perbaikan mutu konsumsi.
h. Alih teknologi.
8. Faktor-faktor yang mendorong Perdagangan Internasional.
a. Terwujudnya suatu kemakmuran bagi masyarakat.
b. Memenuhi kebutuhan barang/jasa yang tidak bias diproduksi sendiri atau adanya efisiensi.
c. Menyebarluaskan hasil produksi melalui ekspor.
d. Memperoleh dan mengembangkan penggunaan teknologi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.
e. Memperoleh manfaat yang ditumbuhkan oleh adanya spesialisasi.
9. Konsep keunggulan absolut dan keunggulan komparatif.
a. Konsep keunggulan absolut/ mutlak.
Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith. Suatu negara memili keunggulan absolut bila mengekspor barang tertentu ke negara lain dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari negara lain. Perhatikan tabel keunggulan mutlak berikut ini.
Tabel 1.1. Data teori keunggulan mutlak.
Negara | Kain sutera /meter/bulan | Pesawat TV /unit/bulan | Dasar tukar dalam negeri |
Indonesia Jepang | 100 meter/orang 40 meter/orang | 25 unit/orang 80 unit/orang | 1 unit TV = 4 meter sutera 1 unit TV = 0,5 meter sutera |
Keterangan tabel.
Dasar tukar dalam negeri :
Indonesia :
unit TV =
m sutera atau 1 unit TV = 4 m sutera.


Jepang :
unit TV =
m sutera atau 1 unit TV = 0,5 m sutera.


Melihat hasil produksi di Indonesia per orang bisa memproduksi sutera lebih banyak dibandingkan dengan Jepang yaitu 100 m/orang di Indonesia dan 40 m/orang di Jepang maka di Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi kain sutera. Negara Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi pesawat TV yaitu 80 unit/orang di Jepang dan 20 unit/orang di Indonesia.
Kesimpulan :
Perdagangan antara Indonesia dengan Jepang akan saling menguntungkan jika Indonesia memproduksi kain sutera dan mengekspor kain sutera ke Jepang, serta mengimpor pesawat TV dari Jepang. Sementara Jepang lebih baik memproduksi pesawat TV dan mengekspor TV ke Indonesia serta mengimpor kain sutera dari Indonesia.
Perhitungan keuntungan masing-masing negara:
- Indonesia spesialisasi Sutra.
Tabel 1.2. Data dasar tukar sutra.
Negara | Kain sutra /meter/bulan | Pesawat TV /unit/bulan | Dasar tukar |
Indonesia | 100/m/orang | 25/unit/orang | ![]() ![]() 1 m sutra = 0,25 unit TV |
Jepang | 40/m/orang | 80/unit/orang | ![]() ![]() 1 m sutra = 2 unit TV |
Keuntungan Indonesia menjual sutra ke Jepang dihitung dengan cara :
DTLN (Jepang) : 1 m sutra = 2 unit TV
DTDN (Indoesia) : 1 m sutra = 0,25 unit TV


Keuntungan Indonesia :1 m sutra = 1,75 unit TV
- Jepang spesialisasi TV.
Tabel 1.3. Data Dasar Tukar TV.
Negara | Pesawat TV /unit/bulan | Kain sutra /meter/bulan | Dasar tukar |
Indonesia | 25/unit/orang | 100/m/orang | ![]() ![]() 1 unit TV = 4 m sutra |
Jepang | 80/unit/orang | 40/m/orang | ![]() ![]() 1 unit TV = 0,5 m sutra |
Keuntungan Jepang menjual TV ke Indonesia dihitung dengan cara :
DTLN (Indonesia) : 1 unit TV = 4 m sutra
DTDN (Jepang) : 1 unit TV = 0,5 m sutra


Keuntungan Jepang : 1 unit TV = 3,5 m sutra
b.Konsep Keunggulan Komparatif.
Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo. Konsep keunggulan komparatif : suatu negara hanya akan mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah.
Tabel 1.4. Tabel Hasil Kerja Satu Orang Per Hari.
Negara | Produksi kain | Produksi anggur |
Inggris | 40 yard | 30 botol |
Portugal | 50 yard | 75 botol |
Dari tabel di atas ternyata Inggris tidak memiliki keunggulan mutlak baik produksi kain maupun anggur, tetapi menurut David Ricardo antara Inggris dan Portugal tetap bias melakukan perdagangan yang saling menguntungkan dengan membandingkan biaya relatif masing-masing produk. Berdasarkan perhitungan efisiensi biaya relatif terbukti bahwa :
- Inggris memiliki keunggulan komparatif pada produksi kain.
- Portugal memiliki keunggulan komparatif pada produksi anggur.
Analisa efisiensi:
- Di Inggris 1 yard kain = 0,75 anggur yang ternyata lebih murah dibandingkan dengan harga kain di Portugal yaitu 1 yard kain = 1,5 anggur.
- Di Portugal 1 botol anggur = 0,75 yard kain, yang ternyata lebih murah dibandingkan dengan harga anggur di Inggris yaitu 1 botol anggur = 1,33 yard kain.
Perhitungan Keuntungan.
Inggris spesialisasi produksi kain.
Tabel 1.5. Data Dasar Tukar Kain.
Negara | Produksi kain | Produksi anggur | Dasar tukar |
Inggris | 40 yard | 30 botol | ![]() ![]() atau 1 yard = 0,75 botol |
Portugal | 50 yard | 75 botol | ![]() ![]() atau 1 yard kain = 1,5 botol |
Keunggulan Inggris menjual kain ke Portugal :
DTLN ( Portugal) 1 yard kain = 1,5 botol anggur
DTDN ( Inggris ) 1 yard kain = 0,75 botol anggur


Keuntungan Inggris 1 yard kain = 0,75 botol anggur.
Portugal spesialisasi produk anggur.
Tabel 1.6. Data Dasar Tukar Anggur.
Negara | Produksi anggur | Produksi kain | Dasar tukar |
Inggris | 30 botol | 40 yard | ![]() ![]() atau 1 botol = 1,33 yard |
Portugal | 75 botol | 50 yard | ![]() ![]() atau 1 botol = 0,67 yard kain |
Keuntungan Portugal menjual kain ke Inggris :
DTLN ( Inggris ) : 1 botol anggur = 1,33 yard kain


Keuntungan Portugal 1 botol anggur = 0,66 yard kain.
10. Konsep tariff, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi,premi, diskriminasi harga dan dumping.
a. Konsep tariff
Tarif : pengenaan pajak atas barang-barang impor yang melewati daerah pabean.
Tujuan :
3. Melindungi industri dalam negeri terhadap barang impor yang sama /sejenis.
4. Memenuhi kebutuhan APBN / pendapatan negara ( negara sedang berkembang).
Umumnya tariff digunakan untuk proteksi dengan alasan :
9. Perlindungan terhadap upah dan standar hidup pekerja.
10. Memperbesar lowongan pekerjaan.
11. Perlindungan terhadap pasar dalam negeri.
12. Menahan uang agar tetap berada di dalam negeri.
13. Memajukan industri kecil.
14. Perbaikan dan stabilitas ekonomi.
15. Menyamakan biaya produksi.
16. Mencegah dumping.
Grafik 1.1. Grafik pengenaan Tarif.
![]() |
Keterangan grafik.
a. Perekonomian tertutup ( belum ada impor ).
Permintaan dalam negeri kurve D, penawaran dalam negeri kurve S, titik keseimbangan E.
b. Perekonomian terbuka sudah ada impor.
Konsumen bisa membeli barang yang sama dari sumber baru yaitu impor sehingga penawaran P1S1 ( untuk negara kecil penawaran impor : garis horisontal). Sekarang konsumen dalam negeri tidak hanya menghadapi penawaran GS tapi garis patah GAS1, dengan alas an ABES sudah tidak relevan bagi konsumen karena harga lebih mahal dari harga barang impor. Dalam ekonomi terbuka setelah impor : produksi dalam negeri OQ1, impor Q1Q4, konsumsi total OQ4, tingkat harga luar negeri OP1.
c. Pemerintah mengenakan tariff terhadap barang impor sebesar P1P2 perunit maka harga naik menjadi OP2, kurva penawaran yang relevan bagi konsumen : penawaran luar neger = P2S2 dan penawaran dalam negeri = GAB. Sekarang kurva penawaran yang dihadapi oleh konsumen dalam negeri setelah pemerintah mengenakan tariff = GABS2.
Kesimpulan setelah pemerintah mengenakan tariff :
4. Produksi dalam negeri meningkat sebanyak Q1Q2 dan total produksi dalan negeri OQ2.
5. Impor menurun sebanyak Q1Q2 dan Q3Q4 dan total impor Q2Q3.
6. Harga yang berlaku di dalam negeri naik sebanyak P1P2 sehingga menjadi OP2.
Dampak tariff :
4. Bagi produsen :
a. Melindungi produsen dalam negeri dalam bentuk lebih mahalnya harga barang impor di dalam negeri dari harga asli.
b. Produsen dalam negeri lebih bias bersaing dengan barang impor.
c. Produsen bias menjual barang lebih banyak jika dibandingkan dengan sebelum tarif.
d. Produsen bias menjual harga lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum ada tariff.
5. Bagi golongan konsumen :
a. Mengurangi konsumsi.
b. Konsumen membeli dengan harga yang lebih tinggi.
6. Bagi negara:
Penerimaan negara dari bea masuk sejumlah tarif perunit kali volume impor yaitu sebesar BCIF ( P1P2 X Q2Q3 ).
b. Kuota impor.
Adalah kebijakan pemerintah berupa penetapan jumlah maksimum yang boleh diimpor. Tujuan kuota impor memberikan proteksi kepada industri dalam negeri, menghemat devisa mengatasi deflasi dan pengangguran mempertahankan neraca pembayaran aktif, mneyehatkan neraca pembayaran yang defisit.
|
|
|

|


![]() |
Keterangan grafik.
a) Perekonomian terbuka/ bebas.
Produksi dalam negeri OQ1
Impor Q1Q4
Konsumsi total OQ4
Harga dalam negeri sama dengan harga impor OP1
b) Pemerintah mengenakan kuota maksimum Q2Q3 dan impor hanya dilakukan oleh perusahaan yang sudah diberi ijin khusus mengimpor obat-obatan.
Kesimpulan Kuota.
· Harga dalam negeri naik sebanyak P1P2 sehingga harga menjadi OP2 ( jumlah obat-obatan yang tersedia tidak sebanyak seperti pada saat perdagangan bebas ).
· Produksi dalam negeri naik sebanyak Q1Q2 sehingga menjadi OQ2.
· Konsumsi total turun sebanyak Q3Q4 sehingga menjadi OQ3 ( produksi dalam negeri plus kuota ).
Dampak Kuota.
Bagi produsen dalam negeri:
Memperoleh keuntungan lebih besar yaitu bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi dan lebih banyak dibandingkan dengan sebelum kuota( pasar bebas ).
Bagi konsumen:
Membayar lebih tinggi dang mengurangi konsumsi.
Bagi pengusaha pengimpor:
Memperoleh keuntungan sebesar BCGH ( perbedaan luar negeri dengan dalam negeri dikalikan dengan volume impor ) atau P1P2 X Q2Q3.
Kesimpulan :
Kuota menguntungkan pengusaha pengimpor tetapi kalau system tariff keuntungan tersebut akan diterima oleh negara.
c. Pelarangan impor ( proteksi mutlak atau ekonomi tertutup)
|
|

Penjelasan grafik:
S1 = seandainya impor mobil bebas masuk ke dalam negeri
· Produksi dalam negeri OQ1
· Impor Q1Q3
· Konsumsi total OQ3
· Harga OP1
Pelarangan impor:
Penawaran luar negeri P1S1 tidak relevan karena impor nol.
· Produksi dalam negeri OQ2 lebih besar disbanding jika ada impor.
· Konsumsi total OQ2 lebih kecil jika dibandingkan dengan saat ada impor.
· Tingkat harga naik menjadi OP2.
Dampak pelarangan impor:
Bagi produsen:
Produsen bisa menjual barang lebih banyak dengan harga jauh lebih tinggi jika dibandingkan saat ada impor.
Bagi konsumen:
3) Mengurangi konsumsi.
4) Membeli barang dengan harga lebih tinggi.
Kuota impor : jumlah maksimum yang bisa diimpor. Kebijakan ini tidak melarang impor dan juga tidak mengenakan tariff dengan tujuan harga di dalam negeri tidak meningkat dan tetap bisa melindungi industri dalan negeri.
d. Subsidi.
Pengertian : Pemberian kemudahan kepada produsen dalam negeri dalam bentuk uang dan pembelian bahan mentah, bahan bakar minyak yang murah.
Tujuan subsidi:
c) Menurunkan biaya produksdi per unit sehingga bisa bersaing dengan barang impor.
d) Menargetkan bahwa impor sesuatu barang tidak melebihi jumlah tertentu.
|
![]() |
Keterangan grafik:
c) Perdagangan bebas tanpa subsidi (S1).
· Produksi dalam negeri OQ1.
· Impor Q1Q3.
· Konsumsi OQ3.
· Harga dalam negeri = harga luar negeri yaitu OP1.
d) Pemerintah memberikan subsidi dan menetapkan impor dalam jumlah terbatas, menginginkan produksi dalam negeri meningkat.
· Kurva S bergeser ke S11
· Pemerintah memberi subsidi per unit sebesar BC.
· Produksi dalam negeri naik menjadi OQ2 ( bertambah sebanyak Q1Q2).
· Impor terbatas Q2Q3.
· Konsumsi masyarakat tetap OQ3.
· Harga tetap OP1.
· Subsidi total P1P2BC yang merupakan redistribusi pemerintah dari pajak ke produsen/ konsumen dalam negeri dengan harga yang murah.
e. Premi : suatu pemberian hadiah atau insentif kepada produsen dalam negeri karena telah berhasil mencapai mutu dan target tertentu.
f. Dumping : Politik/ kebijakan menjual barang ke luar negeri lebih murah dari pada menjual ke dalam negeri . Tujuan : menguasai pasar luar negeri dan mejual produk lama yang kurang laku.
Syarat dumping:
3) Permintaan dalam negeri terhadap produksi dalam negeri inelastic.
4) Konsumen dalam negeri tidak mungkin membeli produk dari dalam negeri di luar negeri.
Grafik dumping.
![]() |
Keterangan grafik:
4) Pasar dalam negeri:
· Permintaan dalam negeri (D)
· Penerimaan marjinal dalam negeri (MR)
· Jumlah barang yang dijual di dalam negeri 0Q1
· Harga barang dalam negeri 0P1
5) Pasar luar negeri:
· Permintaan luar negeri (D)
· Penerimaan marjinal luar negeri (MR)
· Jumlah barang yang dijual di luar negeri 0Q2
· Harga barang luar negeri 0P2
6) Keuntungan :
Syarat MR=MC, maka titik keseimbangan G dan H.
Daerah keuntungan dalam negri GIP1J.
Daerah keuntungan luar negeri IP2KH
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. TUJUAN :
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda memiliki kekampuan untuk :
1. Mendeskripsikan pengertian perdagangan internasional
2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional dan manfaat perdagangan internasional
3. Menguraikan konsep keunggulan absolut (mutlak) dan keunggulan komparatif
4. Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang perdagangan internasional
5. Mendeskripsikan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga dan dumping
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dilakukan antar negara. Kegiatan ini disebut juga dengan ekspor impor. Kegiatan ekspor impor merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Ekspor adalah kegiatsan menjual barang ke luar negeri, sedangkan impor adalah kegiatan membeli atau mendatangkan barang dari luar negeri. Perdagangan internasional dilakukan karena kemampuan setiap negara berbeda-beda. Kegiatan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh sumber daya yang ada di negara tersebut. Negara yang memiliki kekayaan sumber daya yang melimpah dapat memenuhi kebutuhan negaranya sendiri. Sedangkan negara yang mempunyai sumber daya yang kurang, maka negara tersebut akan berusaha memenuhi kebutuhan negaranya dengan cara bekerja sama dengan negara lain.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud adalah antar individu, antar individu dengan pemerintah suatu negara, atau antara pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Dapat disimpulkan bahwa perdagangan internasional adalah suatu kegiatan pertukaran barang dan jasa antara suatu negara dengan negara lain yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
2. Faktor-Faktor Pendorong perdagangan Internasional dan manfaat perdagangan internasional
Faktor-Faktor pendorong perdagangan internasional
Perdagangan internasional terjadi karena beberapa faktor, antara lain :
a. Adanya keterbatasan dan keadaan sumber daya alam
Suatu negara membutuhkan barang dan jasa dari negara lain, karena bisa saja negara tersebut tidak mempunyai sumber daya alam untuk memproduksi barang yang dibutuhkan.
b. Adanya perbedaan iklim
Iklim di setiap negara berbeda-beda, ada iklim subtropis, tropis, panas atau dingin. Misalnya indonesia membutuhkan ikan salmon dari negara-negara beriklim dingin, karena keadaan iklim indonesia tidak memungkinkan berkembang biak ikan salmon, sebaliknya negara yang bermusim dingin seperti Jepang membutuhkan durian dari Indonesia karena iklim negerinya tidak memungkinkan untuk bertanam durian.
c. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri
Untuk mengatasi kekurangan ketersediaan barang dan jasa di dalam negeri, maka suatu negara dapat meminta bantuan dari negara lain. Misalnya persediaan beras di indonesia menipis, maka Indonesia mengimpor dari luar negeri seperti Vietnam dan Thailand.
d. Memenuhi kebutuhan dunia
Walaupun setiap Negara mampu memproduksi barang yang sama dengan harga yang juga sama, perdagangan internasional tetap dibutuhkan. Bagi Negara-negara yang memproduksi barang dengan skala yang besar, maka dengan adanya perdagangan internasional mereka dapat menjual barang-barang tersebut ke pasar dunia dan memperoleh keuntungan yang besar karena produksi barang dilakukannya.
e. Harga barang di luar negeri lebih murah/penghematan biaya produksi
Walaupun suatu negara mampu memproduksi sendiri barang-barang untuk memenuhi kebutuhan negaranya, tetapi terkadang negara tersebut lebih suka untuk mengimpor dari negara lain. Hal tersebut terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang tersebut lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya yang digunakan untuk membeli dari negara lain atau mengimpornya.
f. Selera
Selera juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional. Indonesia mengimpor apel dari Australia meskipun buah apel juga ada di Indonesia karena orang indonesia banyak yang menyukai apel dari Australia sehingga perlu diimpor.
g. Perbedaan teknologi
Negara yang menggunakan teknologi maju dapat menjual barang dengan harga murah pada negara yang teknologinya sederhana, misalnya Indonesia mengimpor mobil dari Jepang karena Jepang telah lebih maju dalam teknologi pembuatan mobil
Manfaat Perdagangan internasional
Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari perdagangan internasional, maka tiada satupun negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional, antara lain ;
1. memperoleh devisa, jika kita mengekspor suatu komoditas kita mendapat pembayaran dalam bentuk mata uang asing yang diasa disebut devisa, devisa bisa digunakan misalnya untuk membayar impor barang modal dan konsumsi dari luar negeri.
2. Memperluas kesempatan kerja, perdagangan internasional terutama kegiatan ekspor memberi kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja karewna untuk menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga kerja.
3. Menstabilkan harga-harga, jika suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak memenuhi permintaan pasar maka barang tersebut harus diimpor, dengan adanya impor harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaanpun terpenuhi.
4. Meningkatkan kualitas konsumsi, melalui perdagangan internasional penduduk dapat membeli barang-barang yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negei untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional.
5. Mempercepat alih teknologi, untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri dibutuhkan pengetahuan atau ketrampilan tertentu, oleh karena itu pihak penjual perlu mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya sehingga hal ini aklan mempercepat alih teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu negara untuk mempelajarti teknik produksi yang lebih modern.
6. Menambah pendapatan negara, selain mendapatkan devisa dari kegiatan ekspor maka dengan memberlakukan tarif bea masuk bagi barang-barang dari luar negeri(kegiatan impor) maka akan menambah pendapatan negara
3. Keunggulan Absolut/Mutlak dan Keunggulan komparatif
Pada hakikatnya perdagangan internasional itu hampir sama prinsipnya dengan “barter“. Perdagangan internasional terjadi karena adanya perbedaan keunggulan antarnegara yang berdagang. Ada dua keunggulan di bidang perdagangan internasional, yaitu keunggulan mul\tlak dan keunggulan komparatif. Keunggulan inilah yang melahirkan teori perdagangan internasional.
Keunggulan Absolut/Keunggulan Mutlak
Suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut mampu memproduksi lebih banyak barang daripada negara lain dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama. Untuk mempermudah pemahaman perhatikan ilustrasi berikut :
Menurut teori keunggulan mutlak dari Adam Smith, dengan melakukan spesialisasi pada produksi barang yang produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan negara lain, negara tersebut akan memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional
Jepang akan menikmati keuntungan empat kursi rotan sedangkan indonesia menikmati keuntungan empat kalkulator.
Tabel 1. Keunggulan mutlak Indonesia atas Jepang dalam produksi kursi rotan (sebelum spesialisasi)
Negara | Hasil/Jenis Barang | Dasar Tukar Dalam negeri (Harga Relatif) | |
Kursi rotan | Kalkulator | ||
Indonesia Jepang Jumlah | 40 20 60 | 8 20 28 | 1 Kalkulator = 5 kursi (di Indonesia) 1 Kalkulator = 1 kursi (di Jepang) |
Tabel 2. Keunggulan mutlak Indonesia dan Jepang (setelah spesialisasi)
Negara | Hasil/Jenis Barang | |
Kursi Rotan | Kalkulator | |
Indonesia Jepang | 80 - | - 40 |
Pada Tabel 1 Indonesia memiliki keunggulan mutlak atas jepang dalam memproduksi kursi rotan, karena satu unit faktor produksi di Indonesia mampu memproduksi 40 kursi rotan sedangkan di Jepang hanya mampu memproduksi 20 kursi rotan. Sebaliknya Jepang memiliki keunggulan mutlak atas Indonesia dalam memproduksi kalkulator, karena satu unit faktor produksi jepang mampu memproduksi 20 kalkulator sedangkan indonesia hanya mampu memproduksi 8 kalkulator.
Menurut teori keunggulan mutlak perdagangan internasional terjadi ketika indonesia berspesialisasi memproduksi kursi rotan, sementara Jepang berspesialisasi memproduksi kalkulator. Indonesia akan memproduksi lebih banyak kursi rotan bila faktor produksi yang memproduksi kalkulator dialihkan untuk memproduksi kursi rotan. Hal yang sama terjadi dengan Jepang yang memproduksi lebih banyak kalkulator jiuka mengalihkan faktor produksinya dari memproduksi kursi rotan. Lihat tabel 2.
Dengan memperhatikan Tabel 1 dan 2 yang menunjukkah hasil produksi sebelum dan sesudah kedua negara melakukan spesialisasi. Kursi yang dihasilkan sebelum spesialisasi adalah 60 dan setelah spesialisasi menjadi 80. berarti ada penambahan 20 yang merupakan keuntungan. Kalkulator yang dihasilkan sebelum spesialisasi 28 dan setelah spesialisasi menjadi 40 berarti ada tambahan 12 yang merupakan keuntungan.
Sebelum perdagangan internasional, penduduk Indonesia memerlukan 5 kursi untuk mendapat 1 kalkulator. Setelah perdagangan internasional 5 kursi dapat ditukar dengan 5 kalkulator (lihat dasar tukar Jepang). Keuntungan dari perdagangan intyernasional bagi indonesia adalah 4 kalkulator. Penduduk Jepang sebelum perdagangan internasional dapat menukar 1 kalkulator dengan 5 kursi (lihat dasar tukar di indonesia). Keuntungan perdagangan internasional bagi Jepang adalah 4 kursi rotan.
Keunggulan Komparatif
Adam Smith yang mengemukakan teori keunggulan mutlak, menekankan bahwa perdagangan internasional terjadi jika ada keunggulan mutlak. Murid Adam Smith yaitu David Ricardo melengkapi teori gurunya dengan mengatakan bahwa perbedaan keunggulan komparatif juga dapat memberikan keuntungan. Dua negara akan tetap melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun salah satu negara mempunyai semua keunggulan. Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi berikut yang memperlihatkan hasil produksi Indonesia dan Australia dengan menggunakan satu satuan faktor produksi.
Meskipun Australia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi wol dan katun, kedua negara tetap akan memperoleh keuntungan jika melakukan perdagangan setelah berspesialisasi pada produksi barang yang memiliki keunggulan komparatif (perbandingan) lebih besar.
Negara | Hasil/Jenis Barang | Dasar Tukar dalam Negeri (Harga Relatif) | |
Wol | Kain Katun | ||
Indonesia Australia Jumlah | 5 15 20 | 10 12 22 | 1m wol =2m katun (di Indonesia) 1m wol = 0,8m katun (di Australia) |
Pada tabel tersebut terlihat bahwa Australia memiliki keunggulan mutlak (dalam memproduksi wol dan katun) dibandingkan Indonesia. Keuntungan didapat jika Australia memilih produksi yang paling unggul yaitu wol. Mengapa memilih wol? Karena keunggulan produksi wol adalah 3 yaitu 15 : 5. Jika memilih kain katun keunggulan produksinya adalah 1,2 yaitu 12 : 10. Sebaliknya Indonesia memilih produksi barang yang kekurangannya paling kecil yaitu katun. Hal ini karena kekurangan 10 dengan 12 lebih kecil daripada kekurangan wol yaitu 5 dan 15. Kesimpulannya, Australia melakukan spesialisasi untuk memproduksi wol dan indonesia memproduksi kain katun. Setelah dilakukan perdagangan internasional, kedua negara mendapatkan keuntungan. Sebelum perdagangan internasional, Australia dapat menukarkan 1m wol dengan 0,8m kain katun. Setelah perdagangan internasional 1m wol dapat ditukar dengan 2m kain katun (dasar tukar Indonesia). Dengan demikian keuntungan Australia dalam perdagangan internasional adalah (2 – 0,8)m = 1,2m katun. Indonesia sebelum perdagangan internasional dapat menukarkan 2m katun dengan 1m wol. Setelah perdagangan internasional 2m katun dapat ditukar dengan 2 x 15/12 m = 2,5 m wol. Maka keuntungan Indonesia menukarkan 2m katun adalah 2,5 -1 =1,5m wol.
4. Kebijakan Pemerintah di Bidang Perdagangan internasional
Kebijakan adalah suatu kecermatan, ketelitian, dan langkah yang diambil untuk mengatasi sesuatu masalah. Kebijakan diambil berdasarkan fakta-fakta dan pengalaman masa lalu. Berdasarkan pengertian kebijakan tersebut, kebijakan perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.
Jenis-jenis kebijakan perdagangan internasional dapat diberlakukan untuk impor dan ekspor.
a. Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor
Ada beberapa keburukan mengimpor suatu barang, salah satunya adalah perusahaan dalam negeri yang memproduksi jenis barang yang sama akan gulung tikar karena kalah bersaing dengan barang impor. Untuk itulah pemerintah harus melindungi atau bertindak untuk mengatasi keburukan itu dengan jalan memberi perlindungan (proteksi). Perlindungan itu banyak jenisnya, diantaranya adalah :
1. Kuota
Kuota merupakan jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam satu masa atau suatu waktu tertentu. Jadi kuota dalam impor adalah totol jumlah barang yang dapat diimpor dalam masa tertentu. Jumlah itu diperkirakan tidak akan mengganggu industri dalam negeri. Ketika diberlakukan perdagangan bebas, kuota tidak dapat dipakai lagi karena dapat menghambat perdagangan internasional.
Kuota impor adalah pembatasan jumlah fisik barang-barang yang
masuk ke dalam negeri. Kuota impor terdiri dari:
a. Absolute atau unilateral quota, yaitu kuota yang besar/kecilnya
ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan
dengan negara lain, kuota semacam ini akan menimbulkan
tindakan balasan dari negara yang merasa dirugikan;
b. Negotiated atau bilateral quota, yaitu kuota yang besar/kecilnya
ditentukan berdasarkan persetujuan oleh dua negara atau
lebih;
c. Tariff quota, yaitu gabungan antara tarif dan kuota dengan
ketentuan sejumlah tertentu barang diizinkan masuk dengan
tarif tertentu, tetapi tambahan impor masih diizinkan dengan
tarif yang lebih tinggi;
d. Mixing quota, yaitu membatasi penggunaan bahan mentah
yang diimpor pada proporsi tertentu dalam memproduksi
barang akhir, kuota semacam ini bertujuan untuk mendorong
berkembangnya industri dalam negeri.
2. Tarif
Kebijakan tarif diambil pemerintah dengan menetapkan tarif tinggi untuk mengimpor suatu jenis barang. Dengan pengenaan tarif ini harga barang impor menjadi mahal, sehingga barang sejenis yang diproduksi di ddalam negeri akan memiliki daya saing dan dibeli konsumen. Penganut perdagangan bebas mengenakan tarif yang rendah atas barang-barang impor, sebaliknya negara proteksionis akan menetapkan tarif yang tinggi untuk barang impor.
3. Subsidi
Karena ada perbedaan harga antara barang impor dan barang dalam negeri, ada kemungkinan harga barang impor lebih murah daripada barang produksi dalam negeri. Supaya harga barang produksi dalam negeri dapat ditekan, pemerintah dapat memberi subsidi pada produsen dalam negeri. Dengan pemberian subsidi ini harga barang dalam negeri menjadi murah.
4. Larangan impor
Dengan berbagai alas an, ada barang tertentu yang dilarang diimpor. Misalnya barang-barang yang berbahaya untuk masyarakat. Larangan impor bias jadi dilakukan untuk membalas tindakan Negara lain yang terlebih dahulu melarang impor barang suatu Negara, selain itu larangan impor dapat pula dilakukan untuk menghemat devisa.
b. Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor
Sama halnya dengan kebijakan perdagangan internasional di bidang impor, kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor juga ditujukan untuk melindungi produksi dalam negeri di samping memperoleh keuntungan, kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor diantaranya :
1. Diskriminasi harga
Adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang yang berbeda untuk suatu negara dengan negara lainnya, Untuk barang yang sama, harga untuk negara yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada negara lainnya. Hal ini dilakukan atas dasar perjanjian atau dalam rangka perang tarif.
2. Pemberian premi (subsidi)
Kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan ekspor adalah dengan memberi premi kepada badan usaha yang melakukan ekspor. Pemberian premi (subsidi) itu antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pembebasan pajak dan fasilitas lain dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.
3. Dumping
Adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan menetapkan barang ekspor (harga barang di luar negeri) lebih murah daripada harga di dalam negeri. Cara dumping ini dapat dilakukan jika pasar dalam negeri dapat dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah. Macam-macam dumping antara lain :
1. Predatory dumping, yaitu dumping yang dilakukan secara brutal.
Dumping ini terjadi jika perusahaan untuk sementara waktu
membuat diskriminasi sehubungan dengan para pembeli asing
dengan tujuan untuk menghilangkan pesaing-pesaingnya, dan
setelah persaingan tidak ada lagi, harga barang dinaikkan.
2. Persistent dumping, yaitu dumping yang bersifat menetap dan
dilakukan secara terus-menerus.
4. Politik dagang bebas
Merupakan suatu kebijakan di mana masing-masing pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan seperti mutu barang yang tinggi dan harga yang relatif murah.
5. Larangan ekspor
Merupakan kebalikan dari larangan impor, larangan ekspor merupakan kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu ke luar negeri. Penyebabnya bisa karena alasan ekonomi, politik, sosial atau budaya. Sebagai contoh, pelarangan ekspor kayu gelondongan ke luar negeri merupakan larangan ekspor karena alasan ekonomi, ini terkait dengan pendapatan nasional karena mengekspor kayu gelondongan berarti mengurangi pendapatan nasional dari produk olahan yang tentu bernilai tambah bagi negara.
1. Neraca Pembayaran
a. Konsep Neraca pembayaran
Neraca pembayaran Indonesia (balance of payment) memiliki peran yang cukup penting dalam pengelolaan perekonomian Indonesia. Selain sebagai barometer untuk mengukur kemampuan perekonomian nasional dalam menopang transaksi-transaksi internasional, posisi neraca pembayaran juga menjadi salah satu indiKator yang turut memengaruhi sentiment para pelaku pasar. Di samping itu, sejumlah besaran yang ada di dalamnya seperti ekspor-impor barang dan jasa memiliki kontribusi yang cukup penting dalam menentukan besarnya produk domestic bruto (PDB), tingkat pendapatan perkapita, tingkat inflasi dan nilai tukar mata uang domestik. Oleh karena itu, sector ini juga memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya mendorong perbaikan ekonomi di dalam negeri, baik dari sisi ketersediaan cadangan devisa maupun dari sisi kontribusi sector tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pengertian neraca pembayaran adalah catatan sistematis dari semua transaksi ekonomi internasional, seperti perdagangan, investasi, dan pinjaman yang terjadi antara suatu Negara dengan Negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Penyusunan neraca pembayaran bertujuan untuk memudahkan dalam memberikan gambaran bagi pihak-pihak yang memerlukan. Adapun tujuan lain pembuatan neraca pembayaran, antara lain :
o Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai peran hubungan ekonomi nasional dan internasional
o Membantu pemerintah untuk menentukan kebijakan ekonomi internasional seperti kebijakan moneter, fiskal serta perdagangan internasional
o Mendapatkan gambaran mengenai pengaruh transaksi-transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
ü Transaksi debet, adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini menyebabkan berkurangnya posisi cadangan Negara, sehingga disaebut sebagai transaksi negative (-), karena transaksi debet mencatat kewajiban bagi suatu Negara untuk melakukan pembayaran ke luar negeri atau ke Negara lain.
ü Transaksi kredit, adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini menyebabkan bertambahnya posisi cadangan Negara, sehingga disebut sebagai transaksi positif (+) karena transaksi kredit mencatat perolehan pembayaran dari Negara lain atau dari luar negeri.
b. Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu neraca/transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account) dan neraca moneter (monetary account)
1. Neraca berjalan/Neraca perdagangan
Neraca berjalan adalah semua transaksi perdagangan, baik ekspor maupun impor barang yang terdiri atas neraca barang neraca jasa dan transfer berjalan.
o Neraca barang, adalah suatu catatan yang memuat atau mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang. Ekspor barang dicatat dalam pos kredit dan impor barang dicatat dalam pos debit.
o Neraca jasa, adalah suatu catatan yang memuat atau mencatat transaksi jasa. Di dalam neraca jasa ditunjukkan jasa-jasa yang diselenggarakan untuk dimanfaatkan oleh penduduk luar negeri, misalnya penjualan jasa angkutan, pariwisata dan asuransi. Selain itu dalam neraca jasa juga ditunjukkan jasa-jasa yang diimpor dari luar negeri, misalnya jasa atas modal yang ditanam oleh orang luar negeri di Negara kita. Pembayaran jasa tersebut antara lain berupa bunga dan deviden atau keuntungan.
o Transfer berjalan, adalah semua hibah dan hadiah yang tidak meliputi modal, termasuk transfer barang (misalnya, bahan-bahan makanan) dan uang. Transfer berjalan meningkatkan pendapatan disposable (disposable income) penerimanya dan terbagi atas transfer pemerintah dan swasta.
2. Neraca Modal
Adalah catatan yang memuat transaksi modal.Termasuk dalam transaksi modal antara lain transaksi modal jangka pendek dan jangka panjang.
a. Transaksi modal jangka pendek meliputi
o Kredit perdagangan dengan Negara lain(transaksi kredit) atau kredit perdagangan yang diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debet)
o Deposito bank di luar negeri (transaksi debet) atau deposito bank di dalam negeri milik penduduk Negara lain (transaksi kredit)
o Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debet) atau penjualan surat berharga jangka pendek kepada penduduk Negara lain (transaksi Kredit)
b. Transaksi modal jangka panjang meliputi
o Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi asing di dalam negeri(transaksi kredit)
o Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk Negara lain (transaksi debet) atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri oleh penduduk asing(transaksi kredit)
o Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk Negara lain (transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk Negara lain (transaksi kredit)
3. Neraca Moneter
Transaksi moneter sering disebut accommodating sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut dengan autonomous karena transaksi ini timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. Perbedaan autonomous diimbangi oleh transaksi lalu lintas moneter. Contoh lalu lintas moneter yang dicatat pada neraca moneter adalah mutasi dalam hubuingan dengan IMF dan cadangan devisa berupa emas atau valuta asing lainnya.
c. Ikhtisar Neraca Pembayaran
Untuk menentukan pos debet atau pos kredit dalam neraca pembayaran, ingatlah ketentuan berikut ini !
1. transaksi pada pos debet
Transaksi dikatakan mendebet neraca pembayaran apabila transaksi itu mengakibatkan arus uang keluar, misalnya untuk :
o mengimpor barang
o memberi pinjaman pada Negara lain
o membayar jasa-jasa orang (pihak) luar negeri
o membayar bunga dan cicilan utang ke luar negeri
2. transaksi pos kredit
Transaksi dikatakan mengkredit neraca pembayaran jika transaksi itu mengakibatkan arus uang masuk, misalnya untuk :
o mengekspor barang ke luar negeri
o menerima bunga dan cicilan pinjaman dari luar negeri
o menerima pendapatan jasa dari luar negeri
o menerima pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang
d. Neraca pembayaran Defisit, surplus dan simbang serta dampaknya terhadap perekonomian suatu Negara
1. Perbedaan neraca pembayaran deficit, surplus dan seimbang
o Neraca pembayaran surplus adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada pembayaran/utang (transaksi kredit > transaksi debet)
o Neraca pembayaran deficit adalah apabila jumlah pembayaran/utang lebih besar daripada jumlah penerimaan ( transaksi kredit < transaksi debet). Defisit pada neraca pembayaran harus ditutup dengan pembayaran devisa, sehingga cadangan devisa(stok nasional) akan menipis
o Neraca pembayaran seimbang adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet)
2. Dampak neraca pembayaran surlus
Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus kearah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.
3. Dampak neraca pembayaran deficit
Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka dampak yang akan terjadi antara lain :
o Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor
o Pendapatan negara sedikit, sehingga utang negara bertambah besar
o Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK.
Ketiga dampak tersebut disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/menjurus kea rah penurunan harga (deflasi)
4. Dampak neraca pembayaran seimbang
Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu negara, sehingga apabila suatu negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit.
5. Menguraikan kebaikan dan keburukan utang luar negeri bagi Indonesia
Dalam pembahasan kebijakan anggaran, kamu telah mengetahui bahwa untuk menutup defisit anggaran, pemerintah menggunakan utang luar negeri.
Untuk menjalankan roda bisnis, perusahaan sudah lazim menggunakan dana dari pihak ketiga, jika modal sendiri tidak memadai. Dana itu pada umumnya berbentuk utang. Akan tetapi tentu dapat kita pahami jika utang jauh lebih banyak daripada modal sendiri sebenarnya bisnis yang dijalankan oleh perusahaan mengalami kemunduran atau dengan kata lain penerimaan perusahaan merosot, padahal pada saat yang bersamaan utang yang berjumlah besar tersebut telah jatuh tempo (sudah saatnya dikembalikan pada kreditor atau dibayarkan bunganya) maka perusahaan ada dalam bahaya besar. Perusahaan dapat diputus pailit oleh pengadilan.
Hal yang sama juga berlaku pada negara. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan utang luar negeri, asal jumlahnya tidak melampaui limit yang “aman“. Kadangkala kekayaan negara tidak dapat mendanai proyek-proyek tertentu yang penting bagi rakyat. Namun, jika pembangunan lebih banyak didanai oleh utang luar negeri dan bukan dengan pendapatan dari dalam negeri sendiri negara tersebut akan mengalami banyak masalah. Karena setiap jatuh tempo negara harus membayar utang luar negeri dengan dana yang seharusnya dapat digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Dari pembahasan di atas jelaslah bahwa utang luar negeri memiliki kebaikan dan keburukan. Percepatan laju ekonomi adalah salah satu kebaikan yang dibawa oleh utang luar negeri, karena dengan utang luar negeri proyek-proyek yang dapat meningkatkan kemakmuran rakyat dapat dilaksanakan. Selain itu utang luar negeri secara tidak langsung juga dapat memperluas kesempatan kerja, karena berbagai proyek dan lembaga baru berdiri serta organisasi lain yang terkait akan menyerap tenaga kerja baru.
Tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa utang luar negeri memiliki banyak keburukan, seperti bunga dan cicilan utang harus dibayar jika saat jatuh temponya tiba, selain itu mengurangi kebebasan negara peminjam karena negara kreditor sering memberikan persyaratan-persyaratan demi kepentingan pemberi kredit.
Selamat hari semua orang,
BalasHapusSaya memperkenalkan kepada Anda perusahaan pinjaman Rossa stanley, Kami adalah perusahaan kredit pinjaman yang didukung oleh IMF (Dana Moneter Internasional) yang dibentuk untuk membantu orang miskin dalam kebutuhan bantuan di seluruh dunia, seperti bantuan keuangan. Jadi jika Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda berada dalam kekacauan finansial, dan Anda memerlukan dana untuk memulai bisnis Anda sendiri, atau Anda memerlukan hipotek untuk melunasi hutang Anda atau melunasi tagihan Anda, memulai bisnis yang bagus, atau Anda merasa sulit mendapatkan hipotek modal dari bank lokal. , @ ROSSA STANLEY perusahaan pinjaman, kami adalah perusahaan pembiayaan yang berpengalaman yang memberikan kemudahan pinjaman gratis kepada orang-orang yang berpikiran asli, serius, perusahaan, badan hukum dan masyarakat umum dengan tingkat bunga 2%. Kami memiliki akses ke kumpulan uang tunai untuk diberikan kepada perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis tidak peduli seberapa kecilnya. Dipastikan bahwa kesejahteraan dan kenyamanan Anda adalah prioritas utama kami, mengapa kami berada di sini untuk mengurus pemrosesan pinjaman Anda. . Hubungi layanan pelanggan kami
N: B Tolong jangan hubungi kami jika anda belum siap untuk mendapatkan modal ventura anda
Email: rossastanleyloancompany@gmail.com
Viber: +15186756750
Instagram: Rossamikefavor
Twitter: Rossastanlyloan
Facebook: Stanley Rossa
untuk respon cepat dan cepat ....
Mohon mengisi formulir aplikasi di bawah ini dan kami akan menghubungi Anda lagi,
Layanan kami meliputi:
Konsolidasi hutang
Hipotek kedua
Pinjaman Bisnis
Pinjaman pribadi
Pinjaman Internasional
Pinjaman untuk segala jenis
KPR keluarga
E.T.C
Formulir Permohonan Pinjaman:
* Nama Pemohon:
* Alamat:
* Negara:
* Negara:
* Jenis Kelamin:
* Status pernikahan:
* Umur:
* Pekerjaan:
* Tingkat Penghasilan:
* Handphone:
* Jumlah yang diminta:
* Durasi Pinjaman:
* Tujuan Pinjaman:
* Sudahkah Anda mengajukan hipotek sebelumnya?
* Jika ya; Nama perusahaan & lokasi:
PEKERJAAN:
* Tempat kerja:
* Alamat:
* Nomor telepon:
Setelah mengajukan Permohonan Pinjaman, Anda bisa mengharapkan jawaban awal kurang dari 1 jam dan mendanai dalam 24-96hours menerima informasi yang kami butuhkan.
rossastanleyloancompany@gmail.com atau teks atau hubungi kami
viber +15186756750
Selamat hari semua orang,
BalasHapusSaya memperkenalkan kepada Anda perusahaan pinjaman Rossa stanley, Kami adalah perusahaan kredit pinjaman yang didukung oleh IMF (Dana Moneter Internasional) yang dibentuk untuk membantu orang miskin dalam kebutuhan bantuan di seluruh dunia, seperti bantuan keuangan. Jadi jika Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda berada dalam kekacauan finansial, dan Anda memerlukan dana untuk memulai bisnis Anda sendiri, atau Anda memerlukan hipotek untuk melunasi hutang Anda atau melunasi tagihan Anda, memulai bisnis yang bagus, atau Anda merasa sulit mendapatkan hipotek modal dari bank lokal. , @ ROSSA STANLEY perusahaan pinjaman, kami adalah perusahaan pembiayaan yang berpengalaman yang memberikan kemudahan pinjaman gratis kepada orang-orang yang berpikiran asli, serius, perusahaan, badan hukum dan masyarakat umum dengan tingkat bunga 2%. Kami memiliki akses ke kumpulan uang tunai untuk diberikan kepada perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis tidak peduli seberapa kecilnya. Dipastikan bahwa kesejahteraan dan kenyamanan Anda adalah prioritas utama kami, mengapa kami berada di sini untuk mengurus pemrosesan pinjaman Anda. . Hubungi layanan pelanggan kami
N: B Tolong jangan hubungi kami jika anda belum siap untuk mendapatkan modal ventura anda
Email: rossastanleyloancompany@gmail.com
Viber: +15186756750
Instagram: Rossamikefavor
Twitter: Rossastanlyloan
Facebook: Stanley Rossa
untuk respon cepat dan cepat ....
Mohon mengisi formulir aplikasi di bawah ini dan kami akan menghubungi Anda lagi,
Layanan kami meliputi:
Konsolidasi hutang
Hipotek kedua
Pinjaman Bisnis
Pinjaman pribadi
Pinjaman Internasional
Pinjaman untuk segala jenis
KPR keluarga
E.T.C
Formulir Permohonan Pinjaman:
* Nama Pemohon:
* Alamat:
* Negara:
* Negara:
* Jenis Kelamin:
* Status pernikahan:
* Umur:
* Pekerjaan:
* Tingkat Penghasilan:
* Handphone:
* Jumlah yang diminta:
* Durasi Pinjaman:
* Tujuan Pinjaman:
* Sudahkah Anda mengajukan hipotek sebelumnya?
* Jika ya; Nama perusahaan & lokasi:
PEKERJAAN:
* Tempat kerja:
* Alamat:
* Nomor telepon:
Setelah mengajukan Permohonan Pinjaman, Anda bisa mengharapkan jawaban awal kurang dari 1 jam dan mendanai dalam 24-96hours menerima informasi yang kami butuhkan.
rossastanleyloancompany@gmail.com atau teks atau hubungi kami
viber +15186756750
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut